Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pengertian Pencitraan dalam Puisi

Citraan adalah salah satu sarana kepuitisan yang digunakan oleh penyair untuk memperkuat gambaran pikiran dan perasaan pembaca.pengertian pencitraan puisi adalah menggambarkan baris dalam puisi melalui panca indra Sarana ini berkaitan erat dengan pengalaman inderawi penyair atas objek-objek yang disebutkan atau diterangkan dalam puisi.Guna tercapai kesinambungan maksud, pengalaman pembaca juga menjadi bagian dari sebuah proses pemahaman puisi.Citraan bersifat deskriptif dan imajinatif yang diwujudkan dalam bentuk kebendaan melalui kata 

                 Jenis-Jenis Pencitraan Puisi :
1. Citra Penglihat → Mata → Apa yang kita lihat untuk digambarkan
    Contoh : - Dua gadis kecil duduk di antara puing-puing
               - Ia berlari mengejar mimpi

2. Citra Pendengar → Suara → Telinga → Apa yang kita dengar untuk digambarkan
    Contoh : - Tembang menggema di burarang dan tangkupan perahu
               - Burung kecil bernyanyi

3. Citra penciuman → Bau → Hidung → Apa yang dirasakan oleh hidung untuk digambarkan
      Contoh : - Harum pewangi, Bumi pertiwi
                   - Udara begitu pengap

4. Citra Peraba → Kulit → Yang dirasakan kulit
              Contoh : - Angin berhembus memasung rasa

5. Citra Pengecap → Rasa → Lidah
     Contoh : - Sungguh pahit hidup ini terasa berat
               - Senyummu begitu manis mematikan raga

6. Citra Gerak → Gerakan
     Contoh : - Aku berlari mengejar mimpi
                    - Ku kejar engkau samapi batas cakra lawa

7. Citra pikiran → Sedih → Gembira → menyesal
Contoh : - Sedih manumpuk di hati
               - Menyesal pagiku hilang melayang