Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pantau Suasana Aksi Aliansi Mahasiswa Proklamasi 45 Tuntut Rektor Mundur

2 Mei dikenal sebagai hari pendidikan nasional yang hampir setiap tahun selalu diperingati. Begitu pula peringatan untuk tahun ini 2 mei 2017.
Namun ada suasana yang berbeda yang terjadi dikampus universitas proklamasi 45 yogyakarta. Suasana apa itu? Upacarakah? Acarakah? Atau apa? Silahkan baca terus tulisan ini.
A post shared by P. G Hegemur (@bisapapua) on
Sekitar pukul 11.00 wib dengan sebuah motor melaju memasuki halaman kampus. Nampak dari jauh ada kerumunan mahasiswa berkumpul membentuk lingkaran. Perlahan-lahan memarkir motor dilapangan dekat parkiran dan berjalan menuju ke kumpulan kawan-kawan mahasiswa yang membentuk lingkran itu. Didalam lingkaran itu ada suasana yang sedikit memanas; bagaimana tidak panas terik menyengat dari atas langit ditambah dengan panasnya tuntutn. Terlihat diatas meja diletakan sebuh map berisi surat yang isinya adalah pengunduran diri rektor. Pimpinan kampus; rektor terpilih pak Bambang ada didalam lingkaran itu. Beliau diminta untuk menandatangani surat pengunduran diri, pak Bambang sesekali tersenyum walaupun ditengah desakan massa mahasiswa. Ia tetap berdiri tenang dan mendengar segala kritik, pertanyaan yang sebisanya dijawab. Ia juga dibantu oleh pimpinan yayasan universitas proklamasi 45.

Lihat Juga : Hasil Rapat Akbar, AMP45 Akan Buka Segel Gerbang Kampus UP45

Dalam pengamatan saya selama jalannya aksi itu tetap aman terkendali. Aparat kepolisian juga datang dan memantau aksi ini. Oh iya aksi ini dikoordinir oleh Aliansi Mahasiwa Proklamasi (AMP) UP45. Aksi ini juga masih sebagai aksi lanjutan dari bulan april lalu. Tuntutan utamanya adalah menolak rektor. Namun sejak aksi pertama pada akhir bulan april sampai kampus dipalangpun pak Bambang nampak tak gentar. Bahkan beliau tetap diposisi aman sebagai rektor universitas proklamasi 45 yogyakarta.

Baca : Mahasiswa UP45 Demo Tolak Rektor BI

Menurut keterangan seorang kawan yang mengikuti jalannya aksi ini dimulai sekira 09.00 WIB. Massa mahasiswa dari berbagai fakultas hadir dan massa juga bawa bendera masing-masing himpunan atau UKMnya.

Jam sholat siang, pak Bambang dan pimpinan yayasan meminta kepada peserta aksi untuk mengikuti ibadah dan setelah kembali ketempat semula dimana beliu ada dalam lingkaran massa. Setelah sholat, surat pernyataan belum juga ditandatangani. Walau dipaksa dengan tekanan massa mahasiswa yang ada beliau tetap menolak dan dibuatlah sebuah surat pernyataan oleh pimpinan yayasan. Namun surat pernyataan itu isinya tidak sesuai sehingga ditolak oleh massa mahasiswa.

Baca: Cerita Kemarin Tentang Kampus UP45

Utang Kampus 12 Milliar

Dalam argumentasi dan penyampaian pertanyaan-pertanyaan kepada kedua pimpinan itulah terlontar dari pimpinan yayasan bahwa kampus ini memiliki utang sebesar Rp.12 miliar. Utang 12 miliar itu merupakan utang warisan. Ketua yayasan bahkan menyatakan siap mundur dan mempersilhkan mahasiswa mencari yayasan , atau orang baru yang siap  melanjutkan.


Aksi ini bertahan sampai sore sekitar pukul 17.00 WIB lalu pak Bambang dan rekannya meninggalkan lokasi aksi walau belum tercapai kesepakatan. Menurut koordinator aksi AMP setelah membacakan pernyataan sikap  sebelum bubar menyatakan bahwa aksi menuntut rektor mundur kan tetap dilanjutkan.

Liputan ; Gabhex | Bisa Papua

Next : Press Release, KAPITALISASI PENDIDIKAN - Aliansi Mahasiswa Proklamasi