Paskah atau Paska, Mana Yang Benar Penulisannya ?
Salah satu hari raya umat kristiani yang selalu dirayakan setiap tahun adalah paskah. Pembahasan yang ingin saya ulas disini adalah penulisan kata. Hal ini setelah saya melihat ada beberapa kawan menuliskan sama dengan saya, dan juga yang menuliskan tanpa tambahan huruf "h" dibelakangnya.
Dalam penulisan kata paskah, ada yang menulis "paska" dan ada pula yang menambahkan huruf "h" dibelakangnya. Apakah salah? yang benar yang mana? atau keduanya memang benar?
Yah setelah searching akhirnya saya temukan sebuah ulasan menarik yang diposting beberapa tahun lalu. Linknya ini: http://sekretariat-komlit-kwi-021-aktual.blogspot.co.id/2012/04/paskah-atau-paska.html ; Memang sudah diposting lama tetapi tidak ada salahnya kita melihat inti dari maksud penulisan yang yang baik dan benar, paska atau paskah.
Berikut saya sertakan artikel tersebut :
PASKAH ATAU PASKA
Minggu yang lalu saya mendengar beberapa orang membicarakan tentang tulisan di dalam buku liturgy paskah gereja kita sambil berbisik: wah ada yang salah dengan tulisan pada buku ini nih; sebagian lagi berkata: kok paska sih, harusnya kan paskah; ada pula yang mencoba mencari jawab dengan berkata: mungkin ini persiapan menyambut tahun yang akan datang, paska 2009 kan berarti 2010.. he..he.. memang membingungkan kenapa yang biasanya PASKAH kok sekarang ditulis PASKA? Saya pun pernah bergumul dengan hal yang sama seperti beberapa orang yang saya ungkapkan di atas. Mengapa PASKA? Kenapa tidak PASKAH.
Seperti halnya banyak kata dalam bahasa Indonesia, istilah paskah adalah sebuah serapan kata dari bahasa lain. Berikut ini saya mencoba menampilkan beberapa istilah Paskah dalam berbagai bahasa adalah sebagai berikut:
Negara Istilah
Inggris Easter (JvP: mungkin karena matahari terbit di sebelah TIMUR(Inggris: east; Jerman Osten), kebangkitan Yesus dalam bahasa German diberi nama sudut angin. Bisa jadi bahwa pada suku-suku German(Jerman dan sebagian besar old Inggris ) dalam zaman pra-kristen dirayakan pesta seorang dewa/dewi pada permulaan Musim Semi(Lente, printemps, primavera)
Jerman Ostern
Yunani Pascha
Spanyol Pascua
Italia Pasqua
Perancis Pâques
Portugis Páscoa
Belanda Pasen
Denmark Paaske
Jika kita memperhatikan penulisan kata “Paskah” dalam buku liturgi yang kita gunakan, maka kita akan menjumpai bahwa kata “Paskah” ditulis dengan kata “Paska”. Mungkin ada yang menyangka bahwa penulis kata tersebut lupa menambahkan huruf “h” di belakang “Paska”.
Namun perlu diketahui bahwa beberapa gereja dan lembaga sengaja memilih untuk menggunakan kata “Paska” ketimbang “Paskah” karena menurut mereka terjemahannya dirasa lebih pas.
Kata ”Paska” berasal dari kata Ibrani pesakh, kata kerja yang artinya “melewatkan” dengan makna “menyelamatkan” (Kel 12:13, 27, dst). Pesakh adalah sebuah perayaan keagamaan dalam sejarah Israel dimana mereka mengenang peristiwa lepasnya mereka dari perbudakan. Dalam hari raya tersebut umat Israel akan melakukan sebuah tradisi yang penuh makna. Salah satunya adalah memakan roti tidak beragi. Larangan ragi mau melambangkan sifat ketergesa-gesaan pada malam keberangkatan mereka keluar dari tanah Mesir. Tradisi yang lainnya adalah penyembelihan hewan kurban yang mengingatkan mereka bahwa Allah melewati rumah-rumah yang berlaburan darah. Pengorbanan hewan kurban inilah yang sangat dekat dengan makna kata pesakh. Kata pesakh tersebut mau menjelaskan sebuah peristiwa yang pernah dialami oleh bangsa Israel. Allah “melewati” rumah-rumah orang Israel yang sudah dilaburi darah dan membunuh anak-anak sulung orang-orang Mesir dalam peristiwa tulah terakhir yang Tuhan berikan untuk membuka jalan keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir.
Perhatikan, bahwa huruf ”h” bergandengan erat dengan huruf ”k”. Oleh karena itu, terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia yang lebih tepat adalah paskha. Dalam aturan penyerapan ke dalam Bahasa Indonesia, penulisan kata disesuaikan dengan bunyi kata itu saat dilafalkan, sehingga kata ”paskha” menjadi ”Paska”.
Mengapa huruf ”h” muncul dalam kata ”Paskah”? Barangkali hal itu dikarenakan lidah kita sebagai orang Indonesia yang suka menambahkan huruf “h” pada kata-kata yang diakhiri huruf vokal “a”, misalnya: Eropah, sepedah. Lagipula, kata-kata seperti “Paska”, “eropa”, dan “sepeda” jika dilafalkan seolah-olah mengandung huruf “h” pada akhirnya.
Kita dapat juga membandingkan argumentasi tersebut dengan istilah Paskah dalam tabel di atas. Di situ, kita akan melihat bahwa kata pesakh diterjemahkan sebagai Pascha, Pascua, Pasqua, Pâques, Páscoa, dan Paaske. Karena itu, tidak keliru jika ada gereja atau lembaga yang menggunakan kata Paska sebagai terjemahan dari pesakh, bahkan akan menjadi lebih tepat. Inilah sebab mengapa tulisan di dekorasi panitia menggunakan istilah Paskah
Kita tidak perlu mempertentangkan mana penerjemahan yang benar, sebab bukan di situ persoalannya. Paska atau Paskah menjadi tidak berarti ketika manusia tidak lagi menghayati makna yang ada di dalamnya; ketika hidup ini tidak mengalami pembaruan; ketika manusia menjadikan materi sebagai arah hidupnya. Karena itu, mari… hayati Paska atau Paskah bukan dari katanya, tapi dari maknanya bagi kehidupan kita!
Selamat menjalankan masa raya Paskah eh maksud saya Paska
Tambahan JvP:
Ada tiga Paska(h) , transitus atau penyeberangan yang ajaib:
1)Paska Yahudi: mukjiat terbesar dalam sejarah Yahudi: penyeberangan Laut Merah)
2)Orang Kristen, transitus Yesus dari keadaan manusia biasa menuju keadaan mulia se-hingga tak terikat pada hukum alam fisik: bisa hilang tanpa orang lihat ia pergi; ;melewati pintu dan jendela tertutup, naik ke atas, surga tanpa tangga atau tali)
3)PASKA pribadi kita: transitus dari manusia lama(egosentris) menuju manusia baru (menurut istilah St.Paulus)(altro-sentris,terorientasi menuju Allah dan sesama)=menjadi orang katolik sejati menurut tema APP 2012)
Jelas bahwa mukjizat no. 3 hanya mungkin oleh karena power Roh Kudus yang membang-kitkan Kristus, juga aktif dalam diri kaum beriman.
Selamat Paska(h)
Jan van Paassen msc
Kedua kata, paska atau paskah bisa dipakai yang penting makna utama dari paska atau paskah itu.
Selamat Hari Paskah
Gabhex | Bisa Papua
Dalam penulisan kata paskah, ada yang menulis "paska" dan ada pula yang menambahkan huruf "h" dibelakangnya. Apakah salah? yang benar yang mana? atau keduanya memang benar?
Yah setelah searching akhirnya saya temukan sebuah ulasan menarik yang diposting beberapa tahun lalu. Linknya ini: http://sekretariat-komlit-kwi-021-aktual.blogspot.co.id/2012/04/paskah-atau-paska.html ; Memang sudah diposting lama tetapi tidak ada salahnya kita melihat inti dari maksud penulisan yang yang baik dan benar, paska atau paskah.
Berikut saya sertakan artikel tersebut :
PASKAH ATAU PASKA
Minggu yang lalu saya mendengar beberapa orang membicarakan tentang tulisan di dalam buku liturgy paskah gereja kita sambil berbisik: wah ada yang salah dengan tulisan pada buku ini nih; sebagian lagi berkata: kok paska sih, harusnya kan paskah; ada pula yang mencoba mencari jawab dengan berkata: mungkin ini persiapan menyambut tahun yang akan datang, paska 2009 kan berarti 2010.. he..he.. memang membingungkan kenapa yang biasanya PASKAH kok sekarang ditulis PASKA? Saya pun pernah bergumul dengan hal yang sama seperti beberapa orang yang saya ungkapkan di atas. Mengapa PASKA? Kenapa tidak PASKAH.
Seperti halnya banyak kata dalam bahasa Indonesia, istilah paskah adalah sebuah serapan kata dari bahasa lain. Berikut ini saya mencoba menampilkan beberapa istilah Paskah dalam berbagai bahasa adalah sebagai berikut:
Negara Istilah
Inggris Easter (JvP: mungkin karena matahari terbit di sebelah TIMUR(Inggris: east; Jerman Osten), kebangkitan Yesus dalam bahasa German diberi nama sudut angin. Bisa jadi bahwa pada suku-suku German(Jerman dan sebagian besar old Inggris ) dalam zaman pra-kristen dirayakan pesta seorang dewa/dewi pada permulaan Musim Semi(Lente, printemps, primavera)
Jerman Ostern
Yunani Pascha
Spanyol Pascua
Italia Pasqua
Perancis Pâques
Portugis Páscoa
Belanda Pasen
Denmark Paaske
Jika kita memperhatikan penulisan kata “Paskah” dalam buku liturgi yang kita gunakan, maka kita akan menjumpai bahwa kata “Paskah” ditulis dengan kata “Paska”. Mungkin ada yang menyangka bahwa penulis kata tersebut lupa menambahkan huruf “h” di belakang “Paska”.
Namun perlu diketahui bahwa beberapa gereja dan lembaga sengaja memilih untuk menggunakan kata “Paska” ketimbang “Paskah” karena menurut mereka terjemahannya dirasa lebih pas.
Kata ”Paska” berasal dari kata Ibrani pesakh, kata kerja yang artinya “melewatkan” dengan makna “menyelamatkan” (Kel 12:13, 27, dst). Pesakh adalah sebuah perayaan keagamaan dalam sejarah Israel dimana mereka mengenang peristiwa lepasnya mereka dari perbudakan. Dalam hari raya tersebut umat Israel akan melakukan sebuah tradisi yang penuh makna. Salah satunya adalah memakan roti tidak beragi. Larangan ragi mau melambangkan sifat ketergesa-gesaan pada malam keberangkatan mereka keluar dari tanah Mesir. Tradisi yang lainnya adalah penyembelihan hewan kurban yang mengingatkan mereka bahwa Allah melewati rumah-rumah yang berlaburan darah. Pengorbanan hewan kurban inilah yang sangat dekat dengan makna kata pesakh. Kata pesakh tersebut mau menjelaskan sebuah peristiwa yang pernah dialami oleh bangsa Israel. Allah “melewati” rumah-rumah orang Israel yang sudah dilaburi darah dan membunuh anak-anak sulung orang-orang Mesir dalam peristiwa tulah terakhir yang Tuhan berikan untuk membuka jalan keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir.
Perhatikan, bahwa huruf ”h” bergandengan erat dengan huruf ”k”. Oleh karena itu, terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia yang lebih tepat adalah paskha. Dalam aturan penyerapan ke dalam Bahasa Indonesia, penulisan kata disesuaikan dengan bunyi kata itu saat dilafalkan, sehingga kata ”paskha” menjadi ”Paska”.
Mengapa huruf ”h” muncul dalam kata ”Paskah”? Barangkali hal itu dikarenakan lidah kita sebagai orang Indonesia yang suka menambahkan huruf “h” pada kata-kata yang diakhiri huruf vokal “a”, misalnya: Eropah, sepedah. Lagipula, kata-kata seperti “Paska”, “eropa”, dan “sepeda” jika dilafalkan seolah-olah mengandung huruf “h” pada akhirnya.
Kita dapat juga membandingkan argumentasi tersebut dengan istilah Paskah dalam tabel di atas. Di situ, kita akan melihat bahwa kata pesakh diterjemahkan sebagai Pascha, Pascua, Pasqua, Pâques, Páscoa, dan Paaske. Karena itu, tidak keliru jika ada gereja atau lembaga yang menggunakan kata Paska sebagai terjemahan dari pesakh, bahkan akan menjadi lebih tepat. Inilah sebab mengapa tulisan di dekorasi panitia menggunakan istilah Paskah
Kita tidak perlu mempertentangkan mana penerjemahan yang benar, sebab bukan di situ persoalannya. Paska atau Paskah menjadi tidak berarti ketika manusia tidak lagi menghayati makna yang ada di dalamnya; ketika hidup ini tidak mengalami pembaruan; ketika manusia menjadikan materi sebagai arah hidupnya. Karena itu, mari… hayati Paska atau Paskah bukan dari katanya, tapi dari maknanya bagi kehidupan kita!
Selamat menjalankan masa raya Paskah eh maksud saya Paska
Tambahan JvP:
Ada tiga Paska(h) , transitus atau penyeberangan yang ajaib:
1)Paska Yahudi: mukjiat terbesar dalam sejarah Yahudi: penyeberangan Laut Merah)
2)Orang Kristen, transitus Yesus dari keadaan manusia biasa menuju keadaan mulia se-hingga tak terikat pada hukum alam fisik: bisa hilang tanpa orang lihat ia pergi; ;melewati pintu dan jendela tertutup, naik ke atas, surga tanpa tangga atau tali)
3)PASKA pribadi kita: transitus dari manusia lama(egosentris) menuju manusia baru (menurut istilah St.Paulus)(altro-sentris,terorientasi menuju Allah dan sesama)=menjadi orang katolik sejati menurut tema APP 2012)
Jelas bahwa mukjizat no. 3 hanya mungkin oleh karena power Roh Kudus yang membang-kitkan Kristus, juga aktif dalam diri kaum beriman.
Selamat Paska(h)
Jan van Paassen msc
Kedua kata, paska atau paskah bisa dipakai yang penting makna utama dari paska atau paskah itu.
Selamat Hari Paskah
Gabhex | Bisa Papua