Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cinta dan Pengorbanan, Ku Bakar Fotomu

Semula hubungan cinta yang terjalin diantara keduanya begitu baik. Terlihat harmony, mesra bak kisah cinta usang atau yang ada di film-film india. Kemana selalu berdua, makan berdua, saat berkunjung ke tempat teman juga berdua.

Saat itu status mahasiswa masih disandang si lelaki juga si wanita. Kemesraan yang ditampakan terus berlanjut dikota itu, kota dimana keduanya mengawali kisah cinta mereka. Kota dimana antara harapan masa depan dibangku pendidikan coba diwujudkan.

Kebersamaan keduanya terpisahkan ketika si lelaki lebih dulu menyelesaikan kuliahnya dan pulang ke daerahnya. 
Kepulangan si lelaki tentu saja membuat kesepian untuk si wanitanya. Tapi kadar cinta tak berkurang. Terpisah laut dan darat, terbentang jarak yang lumayan jauh antara barat dan timur tetapi komunikasi itu masih tetap terjalin. Cinta nampaknya begitu kuat menyatukan keduanya. 

Namun....

Cerita kisah keduanya mulai berubah; si wanita mulai merasa ada yang kurang. Perasaan tentang sesuatu yang mencurigakan sedang terjadi. 
Mungkinkah si lekaki telah melupakan atau sengaja menggantung rindu, menyiksa batin dan berharap siwanita melupakan dirinya? 

ketika hampir dua bulan komunikasi via telp ataupun sms tanpa respon. 
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif......" begitu balasan yang ia dapatkan setiap kali panggilan telp si wanita pada nomor si lelaki. 

Ia tetap menganggap biasa mungkin saja karena satu dan hal lain sedang dihadapi si lelaki sehingga nomor hpnua tidak aktif. Ia bertahan tanpa kepastian. Pengorbanaan atas cinta melebihi rasa kecurigaannya. 

Penantian akan kepastian hubungan keduanya mulai diketahui saat dalam suatu kesempatan liburan ia pulang ke daerahnya. Awalnya ia tak tahu apa yang terjadi pada si lelakinya. 
Ia pergi ke pasar dan berharap dapat bertemu kekasihnya disana tetapi tak pernah ketemu. Mungkin si lelaki ada dikampungnya sehingga sulit untuk bertemu dengannya. 

Suatu hari ia kembali kepasar itu namun bukannya ketemu si lelaki malah bertemu dengan seorang temannya yang juga pernah sekota ditempat kuliah dulu. 
Dari temannya itulah ia tahu kalau si lelaki ternyata telah melamar seorang gadis dari kampung sebelah. Antara percaya juga tidak, antara benar dan juga ragu. 
Cinta dan pengorbanan terasa sia-sia. jalinan kasih terputus oleh penghianatan hubungan cinta dua hati. Si wanita tetap tegar mendengarkan cerita si temannya walau ribuan perasaan marah, benci, cinta kesal berkecamuk didada. 

Mungkin itu pilihan terbaik bagi dia, semoga saja siwanita yang kau pilih dapat membahagiakan dirimu, dan bisa seperti aku yang berkorban untuk mencintaimu tapi kau khianati "kata hati si wanita.

Amarah didada mendera, perasaan terluka saat kesendirian dirumah, malam yang kelam lagi sepi. Berharap pulang kesini untuk dapat bertemu namun ini yang terjadi, sia-sia pengorbanan juga penantian; berharap jadi tiarap.
Lalu foto si lelaki yang tersimpan diambil dengan penuh kebencian, penuh amarah karena tak ada penjelasan dan kepastian lantas memutuskan sepihak dengan tindakan pergi dalam diam dan mencari kekasih baru. 

Foto itu dibakar,  terus membakar sampai hangus sisakan debu hitam ditempat itu. Terbersit kepuasan untuk sesaat, walau luka hati masih nampak ia mencoba bangkit untuk lupakan dan mencari arti takdir kisah cintanya itu.

Bila terlarut karena terluka dalam cinta; lalu ia lupakan tanggung jawab statusnya sebagai mahasiswa yang mengejar masa depan, maka iapun bertekad; ia bukan lelaki yang tepat untukku, akan ku buktikan aku mampu berdiri tanpa dirimu; biarlah kisah cinta ini menjadi motivasi untuk melangkah kedepan. Ia berangkat dengan semangat baru untuk mengejar cita-cita dan melupakan masalah hati masa lalu yang masih membekas dan perlahan coba ia singkirkan. 

Untuk lelakiku, kelak akan kau sesali, pengorbanan cintaku yang kau sia-siakan.


Oleh:
Gabhex | Bisa Papua
Terinspirasi dari cerita perjalanan kisah cinta seorang adik perempuan