Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Organisasi, Problem dan Strategi, agar tidak vakum

Organisasi, Problem dan Strategi, agar tidak vakum - Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).
Definisi:
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Diatas sekilas tentang definisi dari organisasi; selanjutnya atau dibawah ini hanya sebuah ulasan dan pandangan tentang peran para pelaku organisasi dalam menjalankan dan menjaga roda organisasinya.  

Seminggu yang lalu dalam seusai sebuah pertemuan, bersama beberapa rekan berdiskusi soal langkah dan strategi organisasi kedepan. Memang itu hanyalah pertemuan atau diskusi biasa dan bukan sebuah keharusan bahwa hasil dari diskusi ditindaklanjuti oleh pengurus. Setidaknya dari bincang-bincang itu beberapa persoalan mendasar dan juga bagaimana langkah selanjutnya dirumuskan. 

Adapun beberapa persoalan yang melanda organisasi sosial kedaerahan seperti ini antara lain, masa jabatan / periode kepemimpinan yang telah selesai dan sudah seharusnya dibentuk panitia reorganisasi untuk mengadakan pergantian. Selain itu minat anggota baru atau angkatan baru terhadap organisasi menurun bahkan tidak ada karena para pengurus kesulitan mengkoordinir.
Kepengurusan yang tidak melihat periode jabatannya ini akan membuat rentang waktu yang tidak pasti, kejenuhan akan melanda semua anggota, senior, sesepuh dan lain sebagainya. Karena semua dorongan, motivasi dan juga langkah-langkah penyelamatan organasasi yang disampaikan tidak digubris. Tidak dicerna dengan baik, dipahami dan ditindaklanjuti. Yang terjadi malah mengiyakan tetapi tak ada tanda-tanda pergerakan sama sekali. Ini bahaya!.

Memang menurut yang saya pahami, yang saya lihat problem yang terjadi di dalam organisasi ini adalah ketidakmengertian rekan-rekan yang menjadi pengurus saat diangkat menjadi pengurus. Tapi itu diawal,saya pikir dengan berjalannya waktu sudah beberapa program terlaksana, sudah ada kegiatan yang dibuat seperti makrab, kegiatan keagamaan dll. Itu sudah bisa melatih, selain itu melalui  buku bacaan, diskusi dan lain sebagainya pastilah menambah pengetahuan tentang manajemen organisasi.

Pengurus inti harus berani untuk menggebrak dengan strategi yang matang untuk mengambil kembali simpati anggota agar kevakuman dan sikap apatis terhadap organisasi dapat kembali bangkit. Sehingga tujuan dari organisasi sesuai visi dan misi dapat tercapai. Setidaknya kita belajar bagaimana mengkoordinir dan memimpin, bagaiaman melakukan suatu kegiatan dari nol. Bagaimana ide-ide positif kita diskusikan, lalu sampaikan kepada pihak terkait. Daripada, kita memilih  berdiam saja dan hanya bicara dibelakang itu bukan hal yang bagus, karena kedepan, kita akan terus berada dalam area yang sama; hanya berani bicara dibelakang saja.

Solusi yang sekaligus strategi  menurut saya yang terbaik dilakukan guna mengaktifkan kembali semangat berorganisasi adalah dengan membuka ruang anggota, buat satu agenda pembahasan tentang situasi organisasi dan langkah yang harus diambil. Pengurus juga harus berani mengakui kekurangan dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan roda organasasi.
Selanjutnya berembuk bersama sesuai yang diagendakan, hasil dari pembahasan bersama itu kemudian bisa ditidaklanjuti. Entah mau buat panitia reorganisasi atau apalah kembali kepada kesepekatan peserta atau anggota yang hadir dalam forum tersebut.

Dan yang tak kalah penting pengurus tidak hanya mendengar tapi mencatat dan menindaklanjuti sesuai hasil pertemuan tersebut. Jika menunda lagi akan semakin mengurangi semangat anggota untuk duduk bersama lagi. Sehingga penting untuk pengurus lebih aktif dalam tindak lanjut organisasi.

Terakhir, tanpa mengurangi rasa hormat, artikel Organisasi, Problem dan Strategi, agar tidak vakum ini hanya sebuah tulisan biasa yang sekedar terposting disini, jika dirasa ada manfaat syukur, jika tidak juga syukur karena sudah ada yang mau membacanya. Tak lupa juga nama dan organisasi serta pengurus tidak saya sebutkan .

Salam blogger.
Gabhex | Bisa Papua