Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Siapa Capres Indonesia Pilihan Papua nanti?

Sebentar lagi pesta demokrasi indonesia digelar untuk memilih pemimpinnya yakni presiden dan wakil presiden republik Indonesia 5 tahun kedepan. Dua kandidat terbaik yang tim suksesnya terus mengkampanyekan agar bisa maksimal dalam meraih suara terbanyak nanti.

Debat capres pertama sudah digelar pada 17 januari 2019 kemarin yang disiarkan beberapa stasiun televisi. Menjadi tontotan paling menarik karena keduanya menyampaikan dengan durasi waktu yang begitu singkat, baik itu pertanyaan maupun jawaban dan sebaliknya.

Kali ini bukan mengulas tentang perdebatan kedua pasangan capres dan cawapres tetapi lebih kepada pilihan siapakah  yang akan menjadi pilihan rakyat Papua nanti. Kedua pasangan memiliki peran dan tdak terlepas dari apa yang pernah dan kini dialami Papua. Sebut saja Prabowo; nama ini tidak asing untuk orang Papua, dikarenakan pernah ada kasus pelanggaran yang terjadi dimana keterlibatan Prabowo didalamnya (Peristiwa Mapnduma), beliau saat itu sebagai anggota militer aktif. Bagaimana dengan Jokowi? Beiau saat ini masih menjabat sebagai presiden indonesia aktif; bahkan dimasa beliau, banyak yang beranggapan bahwa Papua menjadi anak emas, karena itu hampir sekian kali pak jokwi kunjungi Papua.

Jokowi juga mendorong percepatan pembangun di Papua, membuat jalanan trans Papua yang sebenarnya sudah dimulai dibicarakan sejak era Soeharto, kemudian dimulai pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Jokowi hanya melanjutkan namun ditambah dengan pendekatan yang lebih masif sehingga bagi kalangan masyarakat dibawah dianggap sosok pembawa perubahan bagi Papua.

Tapi benarkah demikian? Jika benar yang menjadi pertanyaan bersama, mengapa tingkat kekerasan, penutupan ruang demokrasi, sejarah masa lalu Papua, banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia masih terjadi ditanah Papua. Mengapa ada angkatan bersenjata Papua, mengapa ada pemerintah negara Papua, mengapa ada tuntutan referendum, mengapa ada pengungsian masyarakat Papua, kenapa tuntutan rakyat Papua untuk merdeka masih menggema? mengapa ada ribuan rakyat Papua masih hidup di perbatasan sebagai pengungsi? Janji-janji penyelesaian hanya koar-koar saat ajang cari suara selanjutnya sampai akhir periode jabatan tidak ada pelanggaran ham yang terselesaikan, tidak ada ranah penyelesaian yang baik untuk permasalahan Papua yang begitu kompleks.
Tabel - LIPI

Baik capres nomor urut 01 maupun nomor urut 02 jika terpilih nanti akankah mampu membangun kembali Papua untuk mencintai republik ini? Apakah masih adakah ruang kebebasan bagi rakyat Papua dalam meluruskan sejarahnya ataukah hanya akan dibungkam dengan nasionalisme sempit berujung penjara dengan tuduhan makar?

Pilihan ada pada rakyat, siapapun yang terpilih menjadi presiden republik indonesia nantinya dapat menjalankan amanat rakyat, amanat undang-undang dan lain sebagainya. Tetap menghormati hak-hak setiap suku dan bangsa di nusantara; mendengarkan keinginan rakyat yang sesungguhnya bukan malah membantasi hak-hak rakyat dengan UU dan tuduhan anti negara.

Jadi siapakah capres pilihan rakyat papua? Kembali pada masing-masing orang pu pilihan di Papua.

Salam Blogger
Gabhex | Bisa Papua