Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Fenomena Musiman, Komentator Sosmed

Di sosial media terutama seperti facebook kian ramai dengan postingan-postingan yang isinya tentu menjagokan satu kandidat yang diusung. Setiap aktivitas yang diakukan misalnya kunjungan dan sebagainya dengan cepat terupdate beserta keterangan. Secara umum itu baik karena informasi yang berkaitan dengan si calon semakin banyak diketahui oleh pendukungnya.

Ada sisi yang lain kemudian berdampak pada lawan politiknya. Dalam hal ini tentu saja tim sukses maupun para pendukungnya. Pasti ada kritikan dan beragam komentar lainnya yang kemudian bermunculan.

Contoh baru-baru ini seperti ketika seorang calon kepala daerah yang diangkat menjadi anak adat di suatu wilayah adat atau kampung kemudian menuai beragam komentar dari netizen. Komentar negatif maupun positif tentu tidak mengubah apapun. Justru akan bisa menunjukan ketidakpahaman terkait dengan pemberian gelar adat tersebut.

Dalam tullisan ini saya tidak bermaksud membela pada pasangan atau kandidat terntentu tetapi alangkah baiknya pendukung maupun tim sukses agar mencari dukungan ataupun simpati melalui sosial media dengan bijak. Jangan terlalu mencampurkan adukan persoalan atau menggunakan bahasa-bahasa yang bisa saja berujung persoalan hukum.

Dengan menggunakan akun fake, akun palsu lalu mengkritisi dengan bijak padahal isi kritikan kadang bermutu tetapi akhirnya hanya berlalu karena akun-akun pengkritik hanya akun siluman.

Fenomena musiman menjelang perhelatan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah; Padahal nantinya para balon yang lolos hingga terpilih akan menjadi pemimpin kita bersama. Silahkan berkampanye di sosmed tetapi tetap dengan etika agar pesan maupun simpati untuk mendapatkan dukungan bisa tercapai.

Lanjut..ngopi dulu :)
Gabhex | Bisa Papua