Jangan Jadikan Fakfak Sebagai Daerah Merah

Siapa pelaku dan tujuan sebenarnya dibalik aksi-aksi yang telah dilakukan hingga jatuhnya korban yang dianiaya dengan sangat-sangat biadab? Apakah ada dendam pribadi? Ataukah ada faktor lain yang menjadi latar belakang persoalan ini? Apakah ini kejahatan terorgasisir atau memang hanya spontanitas yang kebablasan? 

Jika benar ada dendam pribadi kepada saudara kami, mengapa eksekusi dengan alat tajam dan tindakan sadis yang harus menjadi solusi? Apakah tidak ada jalan lain untuk selesaikan bila benar ada dendam? 

Kami, atas nama keluarga besar tentu saja tidak terima dengan kejadian ini, tindakan anda-anda semua sudah sangat berlebihan. Berani berbuat dan sudah sepantasnya harus berani juga untuk  bertanggung jawab. 

Untuk saat ini biarlah aparat keamanan yang masih bekerja untuk mengungkap dan tentu saja akan meringkus kalian para pembunuh yang entah nanti bersembunyi di lobang semutpun pasti ketemu. 

Dari satu kejadian ke kejadian berikutnya sepertinya terus memancing dan memperkeruh suasana kota Fakfak ini. Semoga secepatnya situasi yang menambah kepanikan dan trauma di masyarakat ini dapat kembali berjalan normal sebagaimana sebelumnya. 

Jangan jadikan Fakfak sebagai daerah merah, daerah yang nanti berlarut dalam situasi konflik. Anda salah tempat untuk memulai sesuatu yang buruk. Rakyat dari ujung ke ujung perketat dan jaga kondisi keamanan masing-masing. Kita percayakan semua proses hukum kepada aparat terkait untuk melakukan penyelidikan sampai aktor-aktornya dibawa ke ranah hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Jangan biarkan ketakutan dan hoax serta upaya-upaya konflik maupun teror yang dihembus oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Abaikan informasi yang tidak jelas; amankan teritori. Ada penyusup segera laporkan ke pihak berwajib. 

Dari suasana duka yang mendalam atas kehilangan saudara terkasih kami Darson Hegemur, beristirahatlah dalam tidur panjangmu. Kami kan teruskan untuk menuntut para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka dihadapan hukum. 

Gabhex | Bisa Papua