Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Akibat Kesepakatan Damai yang Dilanggar

Yogyakarta – Belum sebulan persoalan yang menimpa mahasiswa Papua yakni pengepungan asrama Puncak Jaya dan penodongan senpi dan senjata tajam lainnya kepada beberapa penghuni yang dilakukan oleh kelompok kei; yang kemudian diselesaikan di kantor polisi dan ditandatangani suatu kesepakatan damai. Kini telah tercoreng oleh ulah oknum-oknum dikelompok kei yang menggunakan alat tajam (pisau) untuk menikam satu rekan mahasiswa Papua.

Persoalan sepele yang harusnya bisa diselesaikan tanpa harus menggunakan alat tajam dan mengakibatkan korban luka dipihak Papua. Kekerasan dalam bentuk apapun hanya akan melahirkan dendam kekerasan yang berlanjut.
Duduk bersama Mahasiswa Papua  - Asrama Puncak Jaya dok foto Amazia
Sudah ada penyelesaian untuk persoalan awal dan kini terulang lagi, artinya ada pembiaran oleh pihak tertentu, kesepakatan beberapa waktu lalu mungkin tidak sampai kepada anggotanya, ini berbeda dengan kami dipihak Papua, kesepakatan damai itu telah diinfokan ke semua jaringan, sehingga kami tidak bisa begitu saja memulai jika tidak dikasari dan sebagainya;  atau bisa saja ini bagian dari upaya pihak ketiga untuk memprovokasi antar kelompok yang menjadi penghuni kota Yogyakarta. Mungkin saja upaya perebutan lahan dengan alih-alih pemenang, atau yang bernyali semakin disegani? Maybe...

Sikap solidaritas dan rasa kepapuan menguat; tindakan spontatis yang kemudian muncul dan turun kejalan dengan membawa alat-alat panah tradisional lalu menuju tkp. Memang dengan turunnya massa ke jalan dengan membawa senjata tradisional ini membuat banyak pengguna jalan dan warga ketakutan, takutnya menjadi salah sasaran namun itu tidak benar,  massa yang turun terarah dan tidak onar atau bertindak brutal kepada siapa saja.
Saat usai kesepakatan damai antara Papua dan Kei pada 8 Agustus 2018 lalu - Dok Gabhex

Kekecewaan kepada kesepakatan sebelumnya juga ditambah kejadian yang barusan  terjadi dan korban di pihak Papua membuat semua serentak bergerak untuk mendesak sesegera mungkin pelaku diamankan, diproses dan sebagainya.

Hal-hal yang perlu menjadi catatan kita bersama, baik Papua maupun Kei, untuk tidak lagi menggunakan kekerasan, senjata tajam sebagai solusi karena imbasnya kepada semua orang dari kedua wilayah yang ada dikota ini.

Terkhusus untuk kami anak Papua, setelah beberapa persoalan yang terjadi ini, mari belajar dari situasi yang ada itu, perkuat kebersamaan, perkuat kekompakan, kita datang kesini untuk belajar dan menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Bukan minum sebanyak-banyaknya ditempat nongkrong malam, tempat minum-minuman keras. Lalu masalah terjadi dan bikin repot kawan-kawan pengurus dan kawan-kawan lain yang tidak tahu apa-apa.  Tanah air masih butuh sumbangsih pemikiran dan ide-ide cemerlang dari generasinya. Jadilah generasi penerus yang siap.

Salam Blogger

Gabhex | Bisa Papua