Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Bikin Provinsi Banyak di Tanah Papua Untuk Siapa?

Pertanyaan ini terlintas dibenak, untk siapa ? Provinsi baru yang bermunculan di Papua; alasan percepatan pembangunan tetapi apakah benar itu yang diinginkan rakyat Papua yang semula hanya 2 provinsi dan kini bertambah menjadi 5 dan bahkan akan menjadi 7 atau 8 provinsi itu?
Secara jumlah penduduk tentu sangat berbeda dengan di pulau Jawa, maupun beberapa pulau lainnya di Indonesia. Jumlah penduduk Papua masih sedikit, belum sampai 10 juta jiwa. Dengan luas dan sumber daya alam yang melimpah tentu saja membuka keran eksploitasi besar-besaran atas nama pembangunan provinsi, lintas provinsi, pemberdayaan orang papua dan ragam alasan lainnya.

Jadi bikin provinsi banyak ini apakah efektif kedepan atau hanya akan menambah persoalan baru di tanah Papua? Sebagaimana kita tahu bersama bahwa Provinsi Papua dan Papua Barat masuk dalam daftar provinsi termiskin, mengapa provinsi termiskin lalu dimekarkan lagi? Apakah dengan menambah beberapa provinsi akan mengubah status sebagai provinsi termiskin? atau malah sebaliknya, proteksi terhadap hak-hak dasar orang asli Papua malah tergerus oleh kepentingan yang mengatasnamakan pembangunan? 

Mau protes apalagi, terima saja apa yang pemerintah pusat berikan, begitulah beberapa komentar dalam kepasrahan; selain itu mengikuti dari video-video pembahasan di ruang rapat DPR RI terkait pembahasan provinsi-provinsi di Tanah Papua, sangat menarik dan bisa saja berpendapat bahwa memang penambahan provinsi di tanah papua punya beragam motif entah politik maupun ekonomi dan sebagainya. Hal ini karena, fakta dilapangan mayoritas rakyat di Papua menolak namun tetap saja suara rakyat Papua dianggap angin lalu dan palu diketuk.

Tambah-tambah provinsi, apakah pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di Papua telah selesai? Jika semua pelanggaran telah tuntas, 4 akar masalah di Papua berdasar kajian LIPI telah sukses dilaksanakan, tentu suara hak politik berdiri sendiri tidak akan terdengar lagi; Namun faktanya, peluru masih memakan korban, rakyat sipil maupun aparat di beberapa wilayah di Papua.

Mau sampai kapan negara tutup mata dan menutup diri dalam mencari solusi untuk mengakhiri konflik politik maupun konflik bersenjata yang berkepanjangan ditanah Papua?

Semoga

Lanjut ngopi masehh

Penulis Gabhex | Bisa Papua
-
Dibawah ini sa sertakan video dari Kontras yang bahas Benarkah untuk menyelesaikan maasalah Papua, silahkan disimak: