Budaya Salaman (Tan Hegeb, Kipo) Stop Dulu, Putus Penyebaran Virus Corona
![]() |
Ilustrasi Salaman |
Dalam budaya masyarakat adat ada beragam tradisi turun temurun dalam menyapa setiap orang baru, maupun orang lama yang baru ketemu lagi. Dalam pergaulan umum pun demikian. Akan dianggap tidak sopan bila hanya meyapa kemudian menghilang atau pergi. Pasti ada jabat tangan, atau salaman ala beberapa wilayah adat di Papua yakni kipo.
![]() |
Kipo Motii - Ilustrasi https://megafsite.wordpress.com/ |
Selain itu ada pula tradisi umum lainnya yakni makan pinang bersama, buah pinang dibagikan lalu kapur tetapi sumber kapur dari wadah yang sama. Atau bila dalam bentuk bungkusan kecil kadang saling berbagi untuk makan pinang bersama.
Baca juga: Agar Terhindar dari Covid-19
Ada pula tradisi minum kopi bersama, baku undang diskusi atau sekedar baku berbagi cerita ditemani kopi pending dulu. Mau minum kopi silahkan bikin sendiri minum sendiri nanti baku kastau di sosmed saja.
Tradisi lainnya seperti taruh harta, dimana keluarga lelaki mengundang keluarga besarnya untuk mengumpulkan mahar untuk diantarkan kepada keluarga perempuan. Dalam kegiatan seperti ini selalu ada banyak orang; dan bukan hanya segelintir atau sekelompok kecil saja.
![]() |
Ritual Perkawinan | © Rio Heykhal Belvage - www.minumkopi.com |
Untuk sementara dan demi kebaikan bersama aktivitas salaman dan aktivitas lainnya yang mengundang kehadiran banyak orang dihentikan. Ini bukan karena ketakutan terhadap virus corona tetapi memutus penyebarannya. Virusnya sendiri akan menyebar dengan cepat dari kontak manusia dengan manusia. Sehinga bisa anda bayangkan dengan tradisi kehidupan masyarakat adat di Papua, penyebarannya akan sampai di pelosok-pelosok juga.
Oleh karena sebelum terlambat, satu baku kasiingat terus untuk membatasi diri dengan aktivitas keluar rumah tanpa tujuan jelas. Pastikan kota kita aman, pastikan kampung kita aman, sehingga kehdupan dan tradisi yang ada tetap berjalan sebagaimana adanya.
Semoga pandemi Covid 19 cepat berlalu.
Salam Blogger
Gabhex | Bisa Papua